
PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (BEI: ADMR) adalah perusahaan anak PT Adaro Energy Indonesia Tbk yang berfokus pada bisnis pertambangan batu bara metalurgi serta pengolahan mineral. Saat ini perseroan beroperasi sebagai produsen batu bara metalurgi pertama dan satu-satunya di Indonesia dan sedang membangun smelter aluminium di kawasan industri hijau di Kalimantan Utara.
Melalui perusahaan anak, Perusahaan memiliki lima area konsesi Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu bara (PKP2B) dengan sumber daya dan cadangan batu bara metalurgi yang besar di Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah. Bisnis Adaro Minerals Indonesia dimulai dengan batu bara kokas keras Lampunut, produk kualitas premium perusahaan anak yakni PT Maruwai Coal, yang disambut dan dikenal baik sebagian besar produsen baja di pasar global. Rencana strategis sedang dipersiapkan untuk konsesi batu bara metalurgi lainnya untuk mengantar Adaro Minerals Indonesia menjadi salah satu produsen batu bara kokas terbesar dunia.
Perusahaan juga dipersiapkan untuk memulai operasi pengolahan mineral sebagai bagian transformasi Adaro menuju bisnis hijau. Pada tahun 2022, perusahaan anaknya yakni PT Kalimantan Aluminium Industry memulai fase pra konstruksi smelter aluminium di kawasan industri hijau terbesar dunia yang terletak di Kalimantan Utara. Pada tahap awal, proyek ini diharapkan dapat memproduksi sekitar 500.000 ton/tahun aluminium ingot, yang akan ditingkatkan menjadi 1,5 juta ton/tahun di skala penuh. Pengolahan mineral merupakan upaya perusahaan untuk berkontribusi sekaligus menangkap peluang ekonomi hijau yang gencar dikembangkan pemerintah.
Berikut ini uraian sejarah dan rekam jejak dari Perseroan dan Perusahaan Anak:
Tahun |
Rekam Jejak |
2007 |
Perseroan didirikan dengan nama PT Jasapower Indonesia |
2010 |
PT Adaro Energy Indonesia Tbk mengakuisisi 25% kepemilikan di PT Lahai Coal, PT Maruwai Coal, PT Sumber Barito Coal, PT Kalteng Coal, dan PT Juloi Coal. |
2015 |
Memulai produksi Semi Soft Coking Coal (SSCC) berkualitas tinggi yang dikenal dengan nama Haju, melalui PT Lahai Coal. |
2016 |
PT Adaro Energy Indonesia Tbk mengakuisisi sisa kepemilikan di PT Lahai Coal, PT Maruwai Coal, PT Sumber Barito Coal, PT Kalteng Coal, dan PT Juloi Coal hingga memiliki seluruh saham perusahaan anak tersebut. |
2019 |
Memulai produksi Hard Coking Coal (HCC) yang dikenal dengan nama Lampunut Hard Coking Coal dan Lampunut Green Coal, melalui PT Maruwai Coal. |
2020 |
Pengiriman pertama Lampunut Hard Coking Coal (HCC) pada bulan Mei 2020 |
2021 |
|
2022 |
|